Kalau ada Cerita menarik bolehlah email kat saya afexqq@gmail.com


Friday, July 25, 2008

Africa: Africa: Just a Glimpse

Who needs an Expensive IPod or Walkman


Hot water system. Home made

Transportation – 1 – Toyota Co(w)rolla
Because Petrol is Expensive why not use a Cowrolla

Transportation – 2 – pick-up truck !!!

Ambulance
You are going to die be4 you even get to the Hospital

I just love Africa , simple and not complicated.
We are just who we are.
No stress.
I am proud to be African.

This vehicle was seen near Makerere , Zimbabwe

This was photographed in Buru Buru, Nairobi . Kenya

These guys must have smoked weed!
Look at the goat.

Human ingenuity?
Painting the swimming pool.




Tengok Semua...

Masterpiece from Nokia!!! (Dont miss this)

NOKIA 6639 cell phone? Computer? Camera?


NOKIA 6639
Frequency: GSM/GPRS/EDGE network, CDMA, WCDMA, TD-SCDMA, CDMA2000.
Israel set arbitrary color options :
Size : 109 48 quenching
Weight : 100 grams
Battery : Lithium Ion Battery BM12P, Convergence 9800
Standby time : 100 hours
16 million color TFT color screen parameters : ;1024 768 pixels, 3.2 inches;
* For the system : Symbian 12.0 v16.6z simplified Chinese version
Processor : Pentium M-Dothan binuclear 2.0GHMz
Memory : Dual Channel DDR2 512M, the biggest can be expanded to 2GB
Display : nVIDIA Geforce Go 7800GT
WAP support fly along :
Nowhere 256 Chord :
Embedded speakers : 7.1-channel surround sound output
Photo identification of the caller calls Animation :
160 GB internal hard disk :
Support memory expansion : Mixed-CF, Microdrive miniature hard disk compatibility, RS-MMC, miniSD , maximum support 160 GB
Adapter Type : USB2.0/IEEE1394
: Support WAV music format, MP3, conjecture, Ogg Vorbis, RAW, VOX, CCIUT u-Law, PCM, MPC (MPEG plus/MusePack) , MP2 (MPEG 1 Layer 2), ADPCM, CCUIT A-LAW, AIFC, DSP, GSM, CCUIT G721, CCUIT G723, G726 format CCUIT
Video Format : All support
20 EQ sound effects sound effect modes : Mode
: DAB radios can receive digital broadcasting / FM stereo radio broadcasting group memory ;DAB/FM 50;
: 12.8 million effective pixel sensor, the APS size CCD, with Fangdou, ultrasonic dust removal function.
Scene: the main revolutionary cell phone cards mouth open, compatible CNMOP lens LEICA Lycra AF24-180mm/F2. 8 receptors produced in Germany in support of a full-time manual focusing.
Deputy: German production Zeiss lens coating 50mm/F1.0 nematic Chase.
Autofocus mode : 11/7 zone TTL focusing, AF-1 to +19EV working environment :
Shutter speed : electromagnetic control longitudinal curtain shutter doors B, 30-1/10000 seconds
Lianpai : 12 / sec, which can be taken 90 or 50 RAW format photos in JPEG format photographs
Photometry : 3D matrix photometric II, the central focus point photometric and photometric (3mm yen, about 2% of the area)
Exposure modes : automatic, procedural exposure aperture priority, shutter priority, manual, users set up
Photo : RAW format, JPEG
Exposure compensation : +5EV half class, third-class or 1.0 grade
Sensitivity range : ISO 50-3200 (third stall incremental) , and 6400 can be expanded to 25
White Balance : Automatic, Manual, pre -
White balance preset : flash and shadow, overcast sky, sunlight, fluorescent lamps and incandescent lamps
Embedded camera flash :
Effective flash range : 20 m
Flash modes : 1005-pixel RGB TTL flash control sensor ;i-TTL balance filled with flash flash flash or standard i-TTL
Video : audio video film shooting, 720 480-definition DVD RMVB compression, support for real-time optical zoom.
Video broadcast : Windows Media Player, H.263 /MPEG4, WITH AMR-NB, AMR-NB audio decoders, decoder
Other additional functions :
First, Swiss Plug procedures remotely Train (with the public wireless transmission protocol), sparking Zippo;
Second, the LED beam, severe chemical devices, thermometer, filter and needle guide function for wild camping.
Third, the exclusive beer and bottled champagne opening device adapter, the adapter can be connected to a dedicated electric razor (compatible with Brown shaving support);
Fourth, Micro Electric Drier (external hard drives need 12V power supply)
5, welcoming everyone to keep abreast added




Tengok Semua...

Wednesday, July 23, 2008

Kisah Seorang yang Di panggil IBU

20 tahun yang lalu saya melahirkan seorang bayi laki-laki, wajahnya comel tetapi nampak bodoh. Ali, suamiku memberinya nama Yusri. Semakin lama semakin nampak jelas bahawa anak ini memang agak terkebelakang. Saya berniat mahu memberikannya kepada orang lain saja supaya dijadikan budak atau pelayan bila besar nanti. Namun Ali mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya besarkannya juga.

Pada tahun kedua kelahiran Yusri, saya pun melahirkan pula seorang anak perempuan yang cantik. Saya menamakannya Yasmin. Saya sangat menyayangi Yasmin, begitu juga Ali. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikan pakaian anak-anak yang indah-indah. ..

Namun tidak demikian halnya dengan Yusri. Ia hanya memiliki beberapa helai pakaian lama. Ali berniat membelikannya, namun saya selalu melarang dengan alasan tiada wang. Ali terpaksa menuruti kata saya.

Saat usia Yasmin 2 tahun, Ali meninggal dunia. Yusri sudah berumur 4 tahun ketika itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin bertambah. Saya mengambil satu tindakan yang akhirnya membuatkan saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya bersama Yasmin. Saya tinggalkan Yusri yang sedang tert idur lelap begitu saja.

Setahun.., 2 tahun.., 5 tahun.., 10 tahun.. berlalu sejak kejadian itu.

Saya menikah kembali dengan Kamal, seorang bujang. Usia pernikahan kami menginjak tahun kelima. Berkat Kamal, sifat-sifat buruk saya seperti pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Yasmin sudah berumur 15 tahun dan kami menyekolahkan dia di sekolah jururawat. Saya tidak lagi ingat berkenaan Yusri dan tiada memori yang mengaitkan saya kepadanya.

Hinggalah le satu malam, malam di mana saya bermimpi mengenai seorang anak.

Wajahnya segak namun kelihatan pucat sekali. Dia melihat ke arah saya.

Sambil tersenyum dia berkata, "Makcik, makcik kenal mama saya? Saya rindu sekali pada mama!" Sesudah berkata demikian ia mulai pergi, namun saya menahannya, "Tunggu..., saya rasa saya kenal kamu. Siapa namamu wahai anak yang manis?"

"Nama saya Yusri, makcik."

"Yusri...? Yusri... Ya Tuhan! Benarkah engkau ni Yusri???"

Saya terus tersentak dan terbangun. Rasa bersalah, sesal dan pelbagai perasaan aneh yang lain menerpa diri saya pada masa itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah yang terjadi dulu seperti sebuah filem yang ditayangkan kembali di kepala saya. Baru sekarang saya menyedari betapa jahatnya perbuatan saya dulu. Rasanya seperti mahu mati saja saat itu. Ya, saya patut mati..., mati..., mati...

Ketika tinggal seinci jarak pisau yang ingin saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Yusri melintas kembali di fikiran saya. Ya Yusri, mama akan menjemputmu Yusri, tunggu ya sayang!...

Petang itu saya membawa dan memarkir kereta Civic biru saya di samping sebuah pondok, dan ia membuatkan Kamal berasa hairan. Beliau menatap wajah saya dan bertanya, "Hasnah, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kita berada di sini?"

"Oh, Kamal, kau pasti akan membenciku selepas saya menceritakan hal yang saya lakukan dulu," Aku terus menceritakan segalanya dengan terisak-isak. ..

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Selepas tangisan saya reda, saya keluar dari kereta dengan diikuti oleh Kamal dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya.

Saya mula teringat yang saya pernah tinggal dalam pondok itu dan saya tinggalkannya, Yusri.. Yusri... Di manakah engkau? Saya meninggalkan Yusri di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri pondok tersebut dan membuka pintu yang diperbuat daripada buluh itu... Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apapun di dalamnya!

Perlahan-lahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemui sesiapapun didalamnya. Hanya ada sehelai kain buruk yang berlonggok di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan betul-betul. .. Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain itu . Ini adalah baju buruk yang dulu dipakai oleh Yusri setiap hari...

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sangat sedih dan bersalah, sayapun keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir dengan deras.

Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Kamal mulai menaiki kereta untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang berdiri di belakang kereta kami. Saya terkejut sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang sangat kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Saya terkejut lagi apabila dengan tiba-tiba dia menegur saya. Suaranya parau.

"Heii...! Siapa kamu?! Apa yang kamu mahu?!"

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, "Ibu, apakah ibu kenal dengan seorang anak bernama Yusri yang dulunya tinggal di sini?"

Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu adalah perempuan terkutuk!! Tahukah

kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Yusri terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mama..., mama!' Kerana tidak tahan melihat keadaannya, kadang-kadang saya memberinya makan dan mengajaknya tinggal bersama saya.

Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemungut sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Yusri meninggalkan sehelai kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..."

Saya pun membaca tulisan di kertas itu... "mama, mengapa mama tidak pernah kembali lagi...? mama marah pada Yusri, ya? mama, biarlah Yusri yang pergi saja, tapi mama harus berjanji mama tidak akan marah lagi pada Yusri."

Saya menjerit histeria membaca surat itu. "Tolong bagi tahu.. di mana dia sekarang? Saya berjanji akan menyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi! Tolonglah cakap...!!!" Kamal memeluk tubuh saya yang terketar-ketar dan lemah.

"Semua sudah terlambat (dengan nada lembut). Sehari sebelum kamu datang, Yusri sudah meninggal dunia. Dia meninggal di belakang pondok ini. tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang pondok ini tanpa berani masuk ke dalamnya. Dia takut apabila mamanya datang, mamanya akan pergi lagi apabila melihatnya ada di dalam sana... Dia hanya berharap dapat melihat mamanya dari belakang pondok ini... Meskipun hujan deras, dengan keadaannya yang lemah ia terus berkeras menunggu kamu di sana. Dosa kamu tidak akan terampun!" Saya kemudian pengsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

Semoga menjadi pelajaran bagi kita sebagai orang tua ataupun bagi yang akan berkahwin. Janganlah menyalahkan apa yang sudah diberikan oleh Allah.
Tetapi hargailah apa yang diberikan oleh Allah. Dan cuba bersabar. Kerana
DIA tidak akan memberikan sesuatu apapun dengan sia-sia.

moral - sayangi orang di sekitar anda. kita tidak tahu siapa yang benar-benar menyayangi kita...

Tengok Semua...

Tuesday, July 22, 2008

Public toilet in Switzerland.... will u use it?

Here's a picture of a public toilet in Switzerland.


Now that you have seen the outside view of the Toilet, Just spend some more time scrolling down to see how it looks from inside..!!

That's made entirely out of one-way glass. No one can see you in there, but when you are inside, it looks like you're sitting in a clear glass box.

Would you use it ?????

Tengok Semua...

Tuesday, July 15, 2008

Klang on 09/07/2008 banjir - near Old jusco




Tengok Semua...

Bus stop in California




Tengok Semua...

Why Men can't be Car Models...

Nampak pelik aje................




Tengok Semua...

Bicycles from BMW...

These all are the bicycles newly launched by BMW. Wanna buy one??








Tengok Semua...

Car in a Suitcase ( great in traffic jams)








Tengok Semua...

Tuesday, July 8, 2008

7 tahun dalam ISA, Shahrial sedih menatap wajah anak yang sudah tidak bernyawa

Satu artikel yang di ambil dari harakahDaily.net yang mengamit perasaan aku, mengapakah ia berlaku ? al-fatihah untuk Aina Mardiah........sesungguhnya aku tidak mengenali mu tetapi aku dapat merasakan keperitan mu dan kesedihan keluarga mu.........

Roy Rasul | Foto Nasir Sudin
Fri | Jul 04, 08 | 12:05:43 pm MYT

Ketibaan tahanan di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) Shahrial Sirin, untuk menatap jenazah anak sulungnya, Aina Mardiah, 17, yang di tempatkan di rumah jirannya, Mohd Nawawi di Kampung Sungai Serai, Hulu Langat, Selangor disambut dengan penuh hiba dan genangan air mata kaum keluarga dan hadirin.



ImageShahrial yang tiba kira-kira jam 9.40 malam dibawa dengan sebuah van dengan nombor pendaftaran WQV 4491 diiringi lebih kurang sepuluh anggota polis. Setibanya di pekarangan rumah tersebut beliau terus didakap anak keduanya, Ehsan Shahrial, 16 dan beberapa sahabat handai.

Dengan genangan air mata beliau terus mendukung anak bongsunya, Arfah Sharial, 9 yang kebetulan turut menyambutnya di situ untuk memasuki dalam rumah menatap janazah anaknya.

Beliau duduk di sisi isterinya, Siti Fatma Masirun, 38, dan terus menatap wajah anaknya yang terbaring kaku di situ.

ImageBeliau mengucup dahi anaknya itu sepuas-puasnya seolah-olah enggan menerima perpisahan akibat 7 tahun keluarga ini dipisahkan oleh tempoh kem tahanan secara zalim.

Kemudian beliau memanggil keempat-empat anaknya, Ehsan, 16, Abdullah Masul, 14, Izzatul Zahrah, 12 dan Arfah, 9 duduk bersamanya untuk menyedekah doa buat arwah anaknya.



Hening malam ketika itu yang dipenunh dengan bacaan surah yassin terhenti seketika.

Air mata pilu hadirin termasuk sanak saudara tidak dapat ditahan lagi. Malah rakan-rakan sekolah arwah yang menunggu sebelum Maghrib lagi turut tidak dapat menahan kesedihan.

ImageSementara itu, pihak polis yang mengawalnya hanya membenarkan Shahrial berada di sisi anaknya hanya satu jam.

Shahrial yang dibawa dari Kem Tahanan Kamunting, Taiping pada jam lima petang semalam tidak dapat menatap melihat anaknya sewaktu beliau sedang kritikal di Hospital Kajang semalam.

Ini kerana, anaknya menghembus nafas terakhir pada jam kira-kira 6.10 petang semalam. Anaknya dihantar ke hospital pada petang Rabu, 2 Jun apabila pengsan akibat terjatuh di rumahnya.

Selepas jatuh beliau terus koma dan di beri bantuan dengan mesin jangka hayat kerana mengalami darah beku dalam kepala.

Pada malam tersebut juga, keluarganya meminta kebenaran pihak berkuasa untuk membenarkan Shahrial menziarahnya.

Dengan itu sejak pukul lima petang kaum keluarga menunggu kedatangan Shahrial kerana mereka difahamkan Shahrial akan sampai di hospital antara pukul lima hingga enam petang.

Bagaimanapun penantian mereka ternyata hampa kerana anaknya meninggal sebelum Shahrial tiba.

Dalam pada itu, jenazah arwah di bawa ke rumah jirannya selepas Magrib.

Jenazah arwah diletakkan di rumah jirannya kerana rumahnya yang terletak bersebelahan terlalu uzur.



Pada hari ini pula, beliau dibenarkan melawat anaknya semasa di majlis pengkembumiannya di tanah perkuburan Islam kampung tersebut.

Di majlis tersebut juga beliau difahamkan hanya satu jam juga.

Dalam pada itu, Pengerusi Gerakan Mansuhkan ISA (GMI), Syed Ibrahim Syed Noh dan beberapa aktivis GMI turut berada di situ.

Turut sama berada di situ ialah Yang Dipertua PAS Cheras, Zulkifli Ahmad dan Ketua Pengarang Harakah, Ahmad Lutfi Othman serta isteri beliau.

Orang ramai pada malam tadi tidak putus-putus melawat arwah bahkan beberapa guru orang sekolahnya turut menziarahnya.

Kepada pembaca yang sedia membantu keluarga Almarhumah Aina Mardiah dan keluarga mangsa ISA yang lain, silakan hantar sumbangan anda kepada HARAKAHDAILY DOT COM, nombor akaun Maybank 564070000336. - mr/mks. _

Tengok Semua...

Terima Kasih Kerajaan Negeri

Air percuma 20m3 telah bermula. Oleh itu kita haruslah menjimatkan air bukan membuang air, bersyukurlah apa yang kita nikmati sekarang lebih-lebih lagi di zaman yang penuh pancaroba ini.Kalu boleh turunkan Tol sekali................................sekadar cadangan.............

Tengok Semua...

One Seater Open Helicopter







Tengok Semua...

  © Blogger templates The Professional Template by afexq The Great 2009

Back to TOP